March 15, 2013

California Larang Terapi Konversi Seksualitas


Tulisan ini diambil dari web humanis & pluralis Indonesia http://www.vhrmedia.com/2010/detail.php?.e=6200

Terapi konversi seksualitas tidak memiliki basis medis, karena homoseksualitas bukan gangguan kejiwaan. California melarang anak-anak dan remaja menjalani usaha perubahan orientasi seksual.


VHRmedia, Sacramento – Gubernur California Jerry Brown menandatangani rancangan undang-undangyang melarang terapi mengubah orientasi seksual anak di bawah umur. Para pejuang hak asasi menyatakan terapi tersebut justru merusak psikologi anak.
Kantor Gubernur California, Minggu (30/9), menyatakan California negara bagian pertama di Amerika Serikat yang melarang terapi mengubah orientasi seksual anak di bawah umur.Di akun Twitter-nya, Gubernur Jerry Brown menyatakan dukungan karena rancangan undang-undang itu melarang “terapi-terapi” tidak ilmiah yang memicu kaum muda mengalami depresi dan bunuh diri.
Undang-undang ini juga melarang seluruh usaha “untuk mengubah perilaku atau ekspresi gender, atau untuk menghilangkan atau mengubah ketertarikan atau perasaan seksual atau romantis terhadap sesama jenis”.
Terapi konversi seksualitas -- juga disebut terapi reparatif -- tidak memiliki basis medis, karena homoseksualitas bukan gangguan kejiwaan. Undang-undang itu akan melarang anak-anak dan remaja di bawah usia 18 tahun menjalani usaha perubahan orientasi seksual. “Anak muda lesbian, gay, biseksual, dan transgender kini akan dilindungi dari praktik yang bukan hanya dianggap sampah, namun juga terbukti memiliki efek negatif terhadap mereka,” kata Presiden Kampanye HAM Chad Griffin, dikutip reuters.com. Chad mendesak negara bagian lain mengikuti langkah California.
Senator Ted Lieu, sponsor rancangan undang-undang itu, menyatakan aturan ini untuk mengenang seorang anak yang bunuh diri setelah menjalani terapi konversi. “Bila ada yang ragu, apakah praktik-praktik seperti ini iblis, mereka perlu mendengar kesaksian para korban yang mengalami praktik yang abusif ini,” kata Ted.
“Seharusnya tidak seorang pun tinggal diam saat anak-anak disiksa secara psikologis. Dan siapa pun yang memaksa anak untuk mencoba mengubah orientasi seksualnya, harus mengerti bahwa tindakan itu tidak dapat diterima,” kata senator dari Partai Demokrat tersebut, dikutip seattletimes.com.
Ted menyatakan, psikiatris yang memelopori terapi itu, Robert Spitzer, telah menolak praktik itu dan meminta maaf kepada komunitas gay dan lesbian. Organisasi-organisasi medis dan kesehatan mental di Amerika, termasuk American Medical Association dan American Psychiatric Associaton pun telah menolak terapi-terapi seperti itu.
Selama periode pertimbangan, para korban yang menjalani terapi itu di masa kecil atau remaja turut bersaksi. Para korban mendeskripsikan luka-luka emosional yang mereka alami setelah dipaksa orang tua mengikuti terapi itu.“Sebagai seorang remaja, praktik anti-gay yang disebut terapi konversi itu menghancurkan hidup dan keluarga saya,” kata Ryan Kendall di hadapan para legislator.
“Terapi reparatif adalah ilmu sampah yang digunakan sebagai justifikasi keyakinan agama,” kata Wayne Besen, direktur kelompok pendampingan gay Truth Wins Out, kepada nytimes.com.
Legislator Partai Republik menolak rancangan undang-undang tersebut dan menyatakan negara bagian mengintrusi keputusan orang tua dalam membesarkan anak-anaknya. Pacific Justice Institute yang konservatif menyatakan akan mengajukan tuntutan, karena undang-undang itu melanggar perlindungan konstitusional, termasuk hak terapis untuk bebas berbicara dan hak pasien untuk mengakses informasi.
Undang-undang melarang terapi mengubah orientasi seksual anak di bawah umur ini akan diberlakukan efektif pada 1 Januari 2013. (E4) Foto: ww.gcn.ie

No comments:

Post a Comment