March 4, 2013

Genetik atau lingkungan?




Pertanyaan ini mungkin termasuk satu dari banyak pertanyaan yang menyebabkan salah satu dari perdebatan terbesar di dunia. Bagaimana tidak? Seandainya saja ada yang bisa membuktikan bahwa menjadi lesbian / gay itu 100% genetik, pasti seluruh institusi agama akan tercoreng kredibilitas dan kehormatan dari para pemeluknya.



Jadi, sebenarnya apa jawabannya?

Jawaban yang dianggap benar oleh paling banyak peneliti diluar sana adalah kedua-duanya / multifaktorial. Namun belum ada yang bisa menghitung secara pasti berapa proporsi salah satu penyebabnya, apakah faktor genetik yang lebih berpengaruh atau malah faktor lingkungan? Menjadi seorang gay karena faktor lingkungan adalah hal yang sudah sangat sering dibahas dan dibicarakan seumur hidup kita sebagai seorang lesbian / gay. Kurang figur Ayah lah, terlalu banyak main dengan perempuan lah dsb – dsbnya. Jadi, kali ini saya mau membahas dari sisi faktor genetiknya saja.

Hasil penelitian genetika tentang gay yang sudah dilaporkan sudah cukup banyak, namun belum ada hasil penelitan yang berhubungan langsung. Seluruhnya masih berhubungan tidak langsung. Disini saya akan coba paparkan 3 hasil penelitiannya :

1. Kembar Identik.
Di dunia ini, dua mahkluk hidup yang mempunyai kesamaan sifat paling banyak adalah sepasang kembar identik. Karena kesamaan sifat terbanyak inilah banyak sekali pasangan kembar identik yang menjadi sumber penelitian ilmiah. Awalnya, para ilmuan menyimpulkan bahwa kesamaan sifat yang paling banyak terjadi antara pasangan kembar identik adalah kidal (tangan kiri yang lebih aktif dari tangan kanan). Tapi setelah para ilmuan tersebut mencoba untuk menguji orientasi seksualnya, ternyata kesamaan orientasi seksual antara sepasang kembar identik jauh lebih tinggi kemungkinannya daripada kidal. Maksudnya, kalau ada satu dari sepasang kembar identik yang straight, maka hampir pasti pasangan kembar identik-nya juga straight, begitu juga dengan lesbian / gay. Hal tersebut sangat membuktikan bahwa menjadi seorang lesbian / gay sangat erat hubungannya dengan faktor genetika.

2. Bayi Laki2 dalam Kandungan Ibu
Menurut kalian, didunia ini, persentase mana yang lebih besar? Gay atau lesbian? Kebanyakan dari kalian mungkin menebak bahwa persentase gay lebih banyak daripada persentase lesbian. Tebakan kalian sudah benar, tapi kenapa bisa seperti itu? Jawabannya ada hubungannya dengan proses bayi yang dikandung oleh seorang Ibu. Ketika seorang Ibu mengandung bayi laki laki, tubuh Ibu akan mengalami ketidakseimbangan hormon karena ada hormon dari jenis kelamin yang berbeda dalam tubuh seorang Ibu yang mengandung. Untuk menyeimbangkan hal tersebut, kandungan Ibu secara otomatis memberikan hormon kewanitaan / hormon progesteron & estrogen ke dalam kandungan bayi laki laki. Hormon yang diberikan ini akan menjadi semakin banyak seiringan dengan banyaknya bayi laki2 yang dikandung & dilahirkan. Jadi, seorang adik laki laki sudah pasti lebih feminim daripada kakak laki-lakinya, walaupun lebih feminim belum tentu lebih besar kemungkinan untuk menjadi gay.

3. 70 % Species selain Manusia
Fakta yang ketiga adalah ditemukannya gay pada 70% species selain manusia, termasuk mamalia & serangga. Kalau misalnya bukan karena faktor genetika, masa mamalia jadi gay gara-gara Bapak-nya jarang pulang atau karena Ibu-nya terlalu dominan J

Ngomong ngomong, seluruh fakta ini bisa kamu temukan dengan mudahnya di wikipedia, atau kalau kamu malas baca bisa kamu tonton di youtube 





Walaupun banyak faktor genetika yang sudah berhasil dibuktikan oleh para ilmuwan, kita juga ga bisa meng-eliminasi pengaruh faktor lingkungan dalam gay. Oleh karena itu menjadi seorang gay itu masih dapat dikatakan sebagai sesuatu yang multifaktorial.

Intinya, genetik atau lingkungan, tidaklah menjadi masalah ketika seorang gay sudah bisa menerima dirinya secara penuh. Hanya saja, ketika kita mengetahui bahwa sebenarnya banyak faktor genetika yang mempengaruhi seseorang untuk menjadi gay, kita bisa jadi lebih menerima kondisi diri kita sendiri dan tidak menyalah2kan sejarah hidup / lingkungan kita. Dengan begitu kita bisa hidup menjadi gay yang lebih baik lagi.

Cheers

No comments:

Post a Comment