Sekitar 2 tahun lalu, tepatnya pertengahan 2011, Kevin akhirnya came out ke orang tuanya karena ingin mencoba untuk jujur dan menjadi dirinya sendiri. Proses came out Kevin cukup berjalan dengan lancar karena tidak ada konflik serius setelah Kevin mengaku sudah hidup sebagai gay.
Namun proses came out memang bukanlah hal yang mudah. Setelah came out masih banyak hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan dukungan penuh dari orang2 terdekat terutama keluarga. Awalnya, orang tua Kevin berusaha untuk menyembuhkan Kevin -penyakit kali ah xb-.
Buat temen2 yang baru came out, proses ini adalah hal yang sangat wajar. Orang yang care pasti akan berusaha menyembuhkan orang yang mereka kira sakit dan bisa diobati. Jadi, isi gayungmandi kali ini, kalo abis came out terus mau dibawa ke dokter, psikiater, pendeta, ustad atau dukun sekalipun, lebih baik diikuti aja, sekalian belajar, yang came out belajar, yang care juga belajar memahami hidup menjadi gay.
Dokter dan psikiater ternama-pun mulai disebut oleh orang tua Kevin. Waktu itu Kevin sempat berdiskusi dengan saya, kira2 siapa dokter atau psikiater yang pro gay yang kiranya bisa memberikan pemahaman ke ortu kalo jadi gay itu gapapa. Tiba2 muncul ide yang kita kira brlliant waktu itu eng...ing...eng... - dr BOYKE.
Siapa sih yang gak kenal dr Boyke? Konsultan pasutri - pasangan suami istri - tenar di Indonesia dengan gaya melambainya yang sukses punya istri dan punya empat anak. Terus, gimana ceritanya pas dateng ke dr Boyke?
Waktu itu Kevin datang ke ruang praktek dr Boyke bersama kedua orang tuanya. Konsultasi awal berjalan dengan lancar sampai sang dokter memberikan pernyataan sensasional yang sebenarnya sampai sekarang masih belum dapat dibuktikan secara ilmiah kebenarannya.
"Gay itu bisa disembuhkan kok" dr Boyke
-cara ngomongnya ngondek bener eym-
Pernyataan ini adalah kebohongan terbesar pertamanya, karena bukti lengkap bahwa gay itu bisa dirubah belum ada! Bahkan orang yang terus melakukan research tentang hal ini-pun sudah merubah pendapatnya dan meminta maaf kepada semua gay community.
Spitzer renounced and retracted his own study in 2012, stating "I was quite wrong in the conclusions that I made from this study. The study does not provide evidence, really, that gays can change. And that’s quite an admission on my part." He also apologized to the gay community for making unproven claims of the efficacy of reparative therapy, calling it his only professional regret. http://en.wikipedia.org/wiki/Conversion_therapy
Kemudian dengan bangganya dr Boyke bercerita tentang kisah sukses salah satu pasiennya yang sudah sukses berubah, orang itu adalah eng...ing...eng... Irvan Hakim -Pertama, harusnya seorang dokter tidak boleh membuka data pribadi pasien, itu adaah etika dokter, apalagi untuk hal yang sensitif seperti ini, Kedua, Irvan Hakim masih main sama laki2 sini sono deh- (Irvan, kalo kebetulan lu baca blog ini sorry2 aja ya, soalnya lu uda kasi contoh yang kurang baik, dan dr Boyke lebih parah lagi buka2 rahasia lu).
Abis itu, sang dokter yang udah mulai kelihatan culasnya ini mengeluarkan beberapa jenis obat2an utuk diminum Kevin. "Obat apa ni dok?" kata Kevin. "Kamu harus minum ini, biar kamu lebih jhantan" dengan ngondeknya si dokter ini menjawab. Begitu ditelusuri ternyata obat2an ini adalah obat penenang yang juga diberikan ke orang gila dengan tujuan menekan dan menenangkan emosi manusia. FYI, obat2an ini udah dilarang untuk dikonsumsi di beberapa negara. Coba baca tulisan gayungmandi sebelumnya di http://gayungmandi.blogspot.com/2013/03/california-larang-terapi-konversi.html
Kira2 apa tujuan dr Boyke melakukan hal ini? Apalagi tujuannya kalau bukan demi uang? Satu kali konsultasi selama 45 menit bayanya 500 ribu, belum obat, dan lain lainnya. Coba bayangkan? Apalagi istilah yang lebih pas dikasi ke orang macam ini selain Evil - Keji - tidak berkeprimanusiaan. Yang lebih ngeri lagi, konon katanya dokter keji ini juga suka main berondong. Yoollllooooooo, jahara eim, cussss.
Serem juga ya.. Terus gmn kelanjutan dengan si kevin? Sembuh ga dia?
ReplyDeleteKalo menurut link wikipedia yang ada diatas sih gay/orientasi seksual itu bukan sesuatu yang bisa berubah karena terapi/pengobatan. Sekarang si Kevin ga ikut terapi dan pengobatan manapun. Orang tuanya juga udah mulai menerima keadaan Kevin. Hebatnya hubungan Kevin dengan kedua orang tuanya belum pernah sedekat seperti sekarang ini. Dulu Kevin selalu terpaksa pulang kerumah Orang Tuanya, sekarang setiap 2 minggu sekali Kevin senang kalau pulang kerumah keluarganya. Orang tuanya juga jadi banyak cerita tentang hal2 pribadi dsbnya.
ReplyDeleteSama kayak saya, dulu sebelum open kayaknya jauh dari keluarga, males ngumpul sekarang setelah semua tau dan mau menerima, kayaknya kangen terus pengen ngumpul sama keluarga
ReplyDeleteSaya ikut senang kalau kondisinya seperti itu Mas Lulik :)
ReplyDeleteMulai Tgl 15/04/2015 Anda haruz mengisi Bidodata Lengkap
ReplyDeleteNama Lengkap
Alamat Lengkap
Tempat Tgl Lahir
Bayu: 085799366661/082134586900, Cari Teman yang umurnya cowox SD Klz 6& SMP Klz 1-2(11 – 14 thn)SMP SeIndonesia Selama 24 Jam Nonstop(Jakarta, Karamat Jati, Jatinegara, Bekasi(Utara,Selatan,Barat),Tambung Utara, Cibitung, Cengkareng, Tangerang Selatan, Tangerang, Depok,Cikarang(Barat,Selatan),Serang/Banteng, Bandung, Tegal,Purworejo, Purwokarta,Wonogiri,Banjarnegara,Semarang(Utara,Barat,Selatan,Timur),Genuk,Gerobangan,Batam,Pekalongan,Pemalang,Jepara,Pati,Rembang,Blora,Karanganyar,Surakarta,Magelang,Srangen,Klaten,Kudus,Jepara, Salatiga,Wonosobo,Magetan,Surabaya,Malang,Pacitan,Jember,Tulungagung,Sidoarjo,Probolinggo,Pasuruan,Batu,Lumajang,Banyuwangi,Bakalangan,Sumenep,Madura,Situbondo,Bondowoso,Sampang,Mataram,Sumbawa Besar,Dili,Batam,Aceh,Palembang,Medan,Bengkulu,Jambi,Lampung,Bangka Belitung,Kepalau Riau,Pekanbaru,Banjarmasin,Pontianak,Palangkarya,Makassar,Palu,Bau2,Maluku,Ambon,Maluku Utara/Ternate,Sorong,Papua Barat, Papua Timur,Jaya Pura,Timika,Manokawi,Jogjakarta(Sleman,Bantul,Kulon Progo, Kokap,Gunung Kidul, Pakem,Turi,Wates,Nanggulan,Godean,Mlati,Jombor,Tempel),Surumbung,Sawangan,Kaliangrik,dll
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletebingung juga ya. para peneliti katanya ada faktor gen. psikolog bilang faktor lingkungan. tapi kalo yang dari kecil demikian dan dia hidup dalam bersaudara laki laki semua, apakah itu faktor lingkungan? lalu bagaimana dengan kasus dijawa timur yang merubah kelaminnya dari perempuan menjadi laki laki dan diizinkan pengadilan krn kromosomnya lebih cenderung ke laki laki. berarti benar kalo gen penyebabnya. saya yakin lingkungan juga dapat menyebabkan homosexsual tapi pasti berbeda perilakunya, bahasa tubuh dll. Ciri bawaan lahir cenderung kemayu, sedang faktor lingkungan cendering gagah tapi homo
ReplyDeleteSaya ingin berbagi pengalaman,,, tapi terserh percaya apa tidaknya dari diri masing" dan terutama berdoa dan berusaha,,, saya selama 17 tahun merasakan kelainan aneh dengan cinta saya, saya merasa selalu ingin berhubungan badan kepada sesama jenis tapi di sisi lain saya menyukai postur dan parasa wanita,,, ringkas cerita saya search" ternyata yg saya alami adalah bisex (kepribadian sex ganda),, saya sempat di bawah ke psikiater dan you knowlah(bla...bla
ReplyDelete.bal) terapi selama 7 tahun hasilnya nihil,, trs saya brntilah okut terapi ke psikiater karena sudh bnyk pengeluaran biaya ortu saya,, ringkas cerita saya dia ajak kawan untuk ikut tarbiah" ilmiah..trs pada sesi tnya kawab saya memberanikan diri untuk bertanya pada ustadnya tentang pendapat orng seperti saya,, yahj you know lah ustnya crita tntng kaum sodom dan bla"...bla,,, tapi tidak smpai di situ saya tidak menyerh,,
Saya yakin di amtara kawan" ketika di bawah ke ust pasti yg di ceritakan itu tentang kaum nabi luth as,, tapi hati anda tidak tertegur bahkan tidak takut dengam adzab Allah,, kenapa karena 1 hal saya yakin di dalam diri anda masih ada 1 titik di mana anda masih menganggap fiksi cerita kaum sodom yg di Jelaskan dalam Al-quran,,, tapi pernyataan itu tidak akan keluar dari mulut anda, kenapa?, karena anda di didik dengan agama anda sejak dari kecil,,, dan kenapa saya Alhamdulillah bisa sembuh,, karena 1 saya mempelajari adanya kebenaran Allah dan Turunya kitab Al-quran,, dan secara otomatis diri kita akan percaya dengan kisah yg di tuliskan dalam Firman Allah,,, yakni seperti kisah Kaum sodom yg menyukai sesama jenis kemudian di laknat Allah... saran saya perbaiki iman anda,, kalo anda ingin sembuh pertama anda haru yakini dan pelajari kebenaran Al-quran dan kitab yg ada pada agama anda dan anda harus yakin tuhan itu ada,,, kalo di sembukan secara psikologis tidak akan bisa,, kenapa saya merasakan sendiri konsultasi dengan psikiater selama 7 tahun gak ada perubahan karena hawa nafsu di jelaska dengan hawa nafsu....insya Allah bisa membantu....